Cost Accunting ini adalah salah satu matakuliah yang katanyasi lumayan disegani dalam artian sulit untuk dipelajari he...... Tapi pantang bagiku untuk menyerah sebelum bertanding Semangat.....
Pertamanya aku juga tidak begitu faham apa yang dimaksud Cost Accounting soalnya maklum latar belakangku IT masuk keperguruan STIE lumayan agak tidak nyambung hm... tapi setidaknya aku banyak pengetahuan baru.... kok jadi certa pribadi yo heheh... yadah kita langsung aja ya ke pembahasan.
Cost Accounting atau biasa disebut juga dengan Akuntansi Biaya bisa diartikan suatu biaya yang dikeluarkan baik oleh perorangan atau badan usaha untuk menghasilkan suatu produk. untuk definisi lebih lengkapnya :
"Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai."
Dari depinisi yang saya kutip di atas sudah jelaskan apa yang dimaksud dengan Cost Accounting. nah sebelum kita melangkah lebih lanjut tentang pembahasan Cost Accounting
Tugas 1
24 September 2012
JOB ORDER COST SYSTEM
Pengertian
Job Order Cost System
Yaitu metode pengumpulan
biaya produksi yang diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atas
dasar pesanan. Metode ini paling tepat diterapkan bila jenis bahan dan cara
pelaksanaannya berbeda. Dengan demikian setiap produk biasanya dibuat menurut spesifikasi pesanan pembeli,
sedangkan harga yang ditawarkan erat kaitannya dengan biaya yang ditaksir.
Karakteristik Sistem Harga
Pokok Pesanan
1.
Kegiatan produksi dilakukan atas dasar
pesanan sehingga :
a.
Bentuk barang atau produk tergantung pemesan
b.
Produksi terputus-putus, tergantung ada
tidaknya pesanan yang diterima
2.
Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap
pesanan sehingga perhitungan :
a.
Total biaya produksi dihitung pada saat
pesanan selesai
b.
Biaya per unit adalah dengan membagi total biaya
produksi dengan total unit yang dipesan.
3.
Pengumpulan biaya produksi dilakukan dengan
membuat kartu biaya produksi ( job order cost sheet ) yang berfungsi sebagai
buku pembantu biaya yang memuat :
a.
informasi umum seperti nama pemesan, jumlah
dipesan, tanggal pesanan, dsb.
b.
Informasi biaya seperti biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik
4.
Setelah pesanan selesai dikerjakan biasanya
produk selesai langsung diserahkan.
Contoh perusahaan yang
menggunakan sistem harga pokok pesanan antara lain :
1)
Perusahaan kontraktor
2)
Perusahaan galangan kapal
3)
Perusahaan percetakan
4)
Rumah sakit
Supaya
sistem ini dapat berjalan dengan baik, setiap pekerjaan harus dapat diidentifikasikan
secara fisik dan dipisahkan biayanya. Setiap pesanan atau pesanan kelompok
(bach) diberikan nomor tersendiri.
Dalam
job order costing masing-masing pesanan dibuatkan satu kartu pesanan yang
dinamakan dengan Job order cost sheet, yang berisikan, nama pemesan,
kualifikasi dan jumlah produk yang dipesan, waktu, jumlah biaya yang diperhitungkan dan harga
jual yang ditetapkan.
Gambar
3.1. Contoh Job cost Sheet
PT X
No Pesanan :
Jakarta
Pemesan
: Tgl
pesanan :
Nama Barang
: Tgl
pengerjaan :
Spesifikasi
: Tgl
selesai :
Jumlah : Tgl
pengiriman :
|
|||||||||||
BBB
|
BTKL
|
BOP
|
|||||||||
tgl
|
kwt
|
h
|
jml
|
tgl
|
jam
|
tarif
|
Jml
|
tgl
|
jam
|
tarif
|
jml
|
xx
|
xx
|
xx
|
|||||||||
Biaya
Bahan Baku Rp xx Harga jual Rp
xx
Biaya
TKL xx HPP xx
Biaya
overhead xx Laba Kotor xx
Biaya
produksi Rp xx
|
Bahan yang diolah dalam proses produksi dipisah
menjadi:
-
Bahan
baku (DM) yaitu bahan yang secara fisik dapat diidentifikasikan dengan
produk yang dihasilkan.
-
Bahan penolong merupakan bahan pelengkap
dalam pengolahan produk, yang secara fisik tidak dapat diidentifikasikan dengan
produk yang dihasilkan.
Biaya tenaga kerja bagian produksi dipisah menjadi :
-
BTKL
(DLC) yaitu tenaga kerja yang secara langsung mengolah bahan baku menjadi
produk selesai
-
BTKL
(IDLC) merupakan tenaga kerja yang secara tidak langsung menangani proses
produksi, contoh mandor pengawas produksi.
Bahan penolong dan BTKTL merupakan bagian dari biaya overhead dan dibebankan pada produk bersama dengan biaya
overhead lainnya.
Biaya overhead pabrik (FOH), dibebankan pada produk
berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka, hal tersebut karena ada sebagian
biaya yang bersifat tetap, yang frekuensi terjadinya tidak merata setiap
periode dan sebagian ada yang jumlahnya baru diketahui pada saat-saat tertentu.
DMC
+ DLC = Prime Cost
DLC
+ FOH = Convertion Cost
Akuntansi untuk job order costing
1. Akuntansi untuk pembelian dan pemakaian bahan
-
Pembelian bahan :
Pers bahan baku xx
Pers Bahan Penolong xx
Kas/
utang dagang xx
- Pemakaian bahan
BDP-BBB xx
BOP ssg xx
Pers BB xx
Pers
BP xx
2. Akuntansi untuk tenaga kerja
- Pengakuan BTK
Biaya
gaji dan Upah xx
Utang
gaji dan upah xx
-Distribusi BTK
BDP-BTKL xx
BOP ssg xx
Biaya
gaji pemasaran xx
Biaya
gaji adm & umum xx
Biaya gaji dan upah xx
-
Pembayaran Gaji dan upah
Utang gaji dan upah xx
Kas xx
3. Akuntansi untuk Overhead
- BOP dibebankan
BDP- BOP xx
BOP
dibebankan xx
- Mencatat BOP lain yang sesungguhnya
BOP ssg xx
Akumulasi
penyusutan xx
Asuransi
bayar dimuka xx
Utang
biaya xx
Kas xx
- Menutup BOP ssg kepada BOP dibebankan
BOP dibebankan xx
BOP ssg xx
- Mencatat selisih BOP
BOP ssg xx
Selisih BOP xx
( Selisih BOP menguntungkan)
4. Akuntansi Produk Selesai
Persediaan
produk selesai xx
BDP- BBB xx
BDP- BTKL xx
BDP- BOP xx
5.
Akuntansi Produk Dalam Proses
Persediaan Pr dalam proses xx
BDP- BBB xx
BDP- BTKL xx
BDP- BOP xx
6. Akuntansi penjualan produk dan HPP
Kas/ piutang dagang xx
Penjualan xx
HPP xx
Persediaan Pr selesai xx
Akuntansi biaya administrasi dan penjualan
Biaya administrasi dan penjualan xx
Kas xx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar